Pabrik Gula yang dimaksud adalah PG Pangka didirikan pada tahun 1832 oleh: NV MIJTOT EXPLOITATIE DERT SUIKER FABRIKEN dan dikelola oleh KOZY AND SUCIER yang berkedudukan di Surakarta. Ribuan orang bekerja sebagai pegawai Pemerintah Belanda waktu itu. Mereka dipaksa bekerja tanpa upah dan makan yang cukup untuk membangun dan menjalankan pabrik ini.
Pabrik Gula Pangkah – dibangun pada tahun 1832. Pribumi saat itu dipaksa bekerja oleh Belanda tanpa upah dan kurangnya makanan
Bangunan P.G. Pangka – Tampilan dari luar Pabrik
P.G. Pangka – Tampilan dalam pabrik
Motto Perusahaan – Bekerja Dengan Semangat, Pulang dengan Selamat
Transportasi Pabrik
Untuk transportasi, pabrik ini masih menggunakan rel kereta tebu yang dibangun sekitar tahun 1915 menggunakan lokomotif uap. Lokomotif dengan bahan bakar dari ampas tebu dan kayu masih digunakan sebagai pembawa tebu dari perkebunan. Ini menarik wisatawan terutama dari Eropa untuk mengunjungi untuk mempelajari sejarah dan menikmati keunikan tanaman ini yang sangat jarang ditemukan di negara mereka.
Lokomotif Uap – digunakan untuk mengangkut tebu dari sawah. Sekarang hanya digunakan di area pabrik saja dan untuk wisata pabrik.
Pengangkutan tebu – tebu yang telah masuk akan diangkut oleh kereta-kereta ini
Kerangka Gerbong – digunakan untuk mengangkut tebu ke pabrik
Cane Carrier – Pengangkut tebu
Penggiling Tebu – menggiling tebu menjadi bagian-bagian kecil
Giant Gear Wheels – Roda-roda bergerigi besar yang ikut mengerakkan mesin pabrik
Mesin Uap 1917 – Didukung oleh mesin uap tua yang dibuat pada tahun 1917. Walaupun sudah tua, kinerja mesin masih sangat baik
Stasiun
Ada 9 stasiun dalam operasi pabrik adalah: boiler, grinder, pemurnian (air tebu), penguapan, memasak, pendinginan, lokakarya, rotasi, dan listrik.
Stasiun Penguapan – Salah satu stasiun operasi pabrik
Seleksi dan Analisis bahan – proses seleksi dan analisis bahan sebelum jadi gula
Pembuangan – proses pembuangan sisa-sisa penggilingan tebu
Libah Penggilingan Tebu – semua limbah dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk lokomotif uap
Stasiun Puteran – Proses Terakhir
Upgrade mesin modern – sepertinya untuk pemrosesan akhir, mereka sudah meng-upgrade ke mesin modern untuk efisiensi dan kecepatan
Kristal gula mentah – memiliki lapisan cokelat lengket dan bisa digunakan seadanya atau dapat diputihkan oleh belerang dioksida atau diperlakukan dengan proses karbonatasi untuk menghasilkan produk lebih putih
Proses Pengepakan – Ditimbang beratnya sebelum didistribusikan
Untuk pemeliharaan dan perbaikan, mereka dilengkapi dengan mesin cukup modern termasuk memperbaiki lokomotif tua
Pariwisata
Untuk mendukung pariwisata, dengan pemerintah daerah mereka menyediakan lokomotif kereta wisata bergerak di sekitar dekat area pabrik.
Kereta api kecil ini sebelumnya digunakan oleh administrator untuk pergi sekitar pabrik dan perkebunan.
Di sini juga merupakan tempat untuk perbaikan lokomotif tua dan segala aksesorisnya



Rumah Besaran
Rumah dua lantai ini dulunya tempat manajer dan perwira militer Belanda mengadakan pertemuan untuk membahas masalah perusahaan dan keamanan selama masa kolonial. Terutama bagi para pemimpin atau orang besar, yang disebut Rumah Besaran berarti rumah bagi orang-orang besar. Gedung ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama Halbossh. Sekarang ditempati oleh pejabat yang memimpin PG Pangka atau disebut sebagai Administratur (Administrator)

Bagaimana Cara Kesana?
Bangunan ini berdiri di lahan seluas 2,975 hektar di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
KOORDINAT
6 ° 58’30.72 “S 109 ° 10’12.44” E
Dari Tegal mengambil rute ke Jogyakarta dan berbelok ke kiri sebelum memasuki Kecamatan Slawi menuju Pangkah. Ikuti rambu-rambu.
sumber: pingthespot.com
Foto-foto P.G. Pangkah
[…] sebuah Pabrik Gula Pangkah yang terletak berseberangan dengan Kantor Taman Agrowisata Kereta Antik. Kedua gedung tua tersebut, […]
Bagus….boleh ikut share ???
Silakan kalau mau ikut nge-share 🙂
Lokasi nya yang dekat dengan kecamatan Kramat ?