Home Sejarah Asal Usul Kota Tegal, Lengkap dengan Sejarahnya

Asal Usul Kota Tegal, Lengkap dengan Sejarahnya

813
0

Kota Tegal sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Namanya melekat pada ribuan warung Tegal yang tersebar di hampir seluruh kota besar Indonesia. Kebanyakan warung Tegal (warteg) menyediakan hidangan sehari-hari yang sederhana, murah, dan bergizi. Tegal terkenal dengan julukan Negeri Jepang yang terselip di Jawa Tengah. Julukan itu pantas karena di sana banyak berkembang industri mesin. Katanya, orang Tegal mampu membuat mesin apa saja. Asal usul kota tegal

Di samping itu, Tegal juga terkenal dengan logat atau dialeknya. Logat Tegal telah dimanfaatkan oleh para pelawak terkenal sehingga tercipta humor atau lelucon yang memikat perhatian. Pendek kata, Tegal merupakan sebuah kota penting di tengah pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pada ratusan tahun yang silam, kota Tegal hanya berupa desa atau pemukiman yang kecil. Letaknya di muara Sungai Gung yang dihuni para petani dan nelayan. Jumlah penduduknya hanya ratusan orang dengan rumah yang masih sederhana. Kebanyakan terbuat dari kayu, dinding bambu, dan atap rumbia (ilalang). Belum ada sekolah seperti zaman sekarang. Pendidikan langsung di tengah kehidupan sehari-hari atau lewat pesantren kecil-kecilan.Asal usul kota tegal

Desa tersebut berada di tengah hamparan ladang dan sawah yang luas. Kebanyakan lahan masih berupa tegal (=ladang) sebab belum ada irigasi atau pegairan. Penduduk masih tergantung pada air sungai dan air hujan. Kata Jawa tegal atau tegalan berarti ladang yang biasanya ditanami palawija (ubi, kacang, jagung, dan sejenisnya). Jadi, berbeda dengan sawah yang bisasanya ditanami padi. Itulah sebabnya desa kecil di tengah ladang dan di muara sungai itu disebut Tetegal, kemudian menjadi nama tetap Tegal.Asal usul kota tegal

Asal mula Tegal tidak dapat dipisahkan dari tokoh Ki Gede Sebayu yang hidup di sekitar tahun 1580. Konon, dia berasal dari Kerajaan Pajang (sekarang dekat kora Surakarta). Karena Pajang dikalahkan oleh Mataram, banyak pemuda priayi dan bangsawan yang pergi mengembara untuk mencari kehidupan baru. Mereka berpikir, Tanah Jawa masih sangat luas untuk membangun hari depan yang lebih baik. Ki Gede Sebayu termasuk priayi muda PAjang yang mengembara ke barat.

Ki Gede Sebayu berangkat bersama seorang kerabatnya yang bernama Raden Sida Wini. Mereka telah berani menembus hutan belukar yang ganas. Mungkin harus berhadapan dengan para perampok atau begal yang nakal-nakal. Jadi, bekal mereka bukan hanya uang, tetapi juga semangat juang yang hebat, ilmu agama, dan ilmu bela diri atau kesaktian.Asal usul kota tegal

Sampailah pengembaraan mereka ke daerah Pemalang yang sudah dihuni banyak penduduk. Di tempat itulah mereka bermukim sementara. Setelah menetap beberapa tahun, mereka diterima menjadi tokoh masyarakat. Tentu saja keberhasilan itu tidak datang dengan sendirinya. Pastilah mereka telah berbuat kebaikan berkat pengalamannya sebagai bangsawan atau priayi Pajang. Misalnya, menularkan keahliannya di bidang pemerintahan, ekonomi, pertanian, dan kesenian. Tidak lama kemudian, Raden Sida Wini diangkat menjadi Bupati Pemalang.Asal usul kota tegal

Dengan persetujuan Raden Sida Wini, pengembaraan Ki Gede Sebayu berlanjut ke barat untuk mencari tokoh Ki Wanakusuma, yaitu salah seorang priayi keturunan Patih Kerajaan Demak yang namanya sudah terkenal. Mereka bertemu di Tetegal dan sejak itulah Ki Gede Sebayu menetapkan niatnya bermukim di daerah tersebut.

Berkat bimbingan Ki Wanakusuma yang bijaksana, lama-lama Ki Gede Sebayu berhasil menata masyarakat sehingga diakui juga sebagai sesepuh atau pemimpin. Desa Tetegal atau Tegal semakin ramai penduduknya. Ada yang bertani, berdagang, dan melaut atau nelayan.Asal usul kota tegal

Tidak lama kemudian, keramaian Tetegal terdengar juga oleh Sultan Agung di Mataram (sekarang Yogyakarta). Sultan Agung dikenal dalam sejarah sebagai raja besar pendiri dinasti Mataram pada awal abad ke-17. Dia memerintah Mataram tahun 1613-1645. Terkenal cerdas, adil, bijaksana, dan sakti. Nyatanya dia berhasil menguasai Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Kalimantan. Dia pun membuktikan semangatnya yang besar untuk mengusir orang-orang Belanda yang mulai bermukim di Jayakarta (sekarang Jakarta dan pernah bernama Batavia).Asal usul kota tegal

Pada zaman itu, jarak tempuh Mataram ke Jayakarta masih terbilang jauh dan sulit. Belum ada jalan raya seperti zaman sekarang. Jadi, harus disediakan pos-pos istirahat, gudang perbekalan, dan pusat-pusat persenjataan. Pantau utara dipandang penting untuk perjalanan itu. Medannya datar dan berlimpah hasil sawah ladangnya. Alasan lain adalah mudah menempuh pelayaran di Laut Jawa. Itulah sebabnya Sultan Agung memperkuat kekuasaannya di sepanjang pantai utara Jawa.

Desa-desa dan pemukiman yang mulai ramai mendapatkan perhatian yang serius. Di sanalah kekuatan Mataram ditanamkan dengan kokoh. Kelak terbukti, tempat kekuasaan MAtaram itu menjadi Kota-kota yang penting, yaitu Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Jadi, pertumbuhan kota-kota atau daerah tersebut tidaklah berjalan sendiri-sendiri. Ada hubungan yang erat berkat kekuasaan dan kebesaran Mataram.Asal usul kota tegal

Tetegal yang semakin ramai penduduknya dipercayakan kepada Ki Gede Sebayu dengan pangkat Demang. Sekarang kira-kira setingkat dengan kepala Desa atau Lurah. Waktu itu, Tetegal termasuk wilayah Kadipaten Pemalang. Ki Gede Sebayu memerintah Tetegal dengan adil dan bijaksana. Dia memikirkan kepentingan penduduk dengan bersungguh-sungguh. Buktinya, dia membangun bendungan atau waduk di wilayah selatan yang bergunung-gunung. Maksudnya untuk mengairi ladang (tegal) dan sawah-sawah di sekitarnya. Usaha lain adalah membangun pelabuhan yang lebih baik.Asal usul kota tegal

Ki Gede Sebayu meninggal setelah berhasil membangun Bendungan Danawarih. Letaknya di sekitar kota Slawi, kira-kira 15 kilometer di selatan kota Tegal. Makamnya juga di dekat bendungan tersebut. Selanjutnya, pemerintahan Tetegal dipercayakan kepada anaknya, Ki Gede Honggowono dengan pangkat Demang. Pada masa dialah mulai dibangun jaringan irigasi sehingga sawah ladang yang semula tandus menjadi subur dan berlimpah hasilnya. Perdagangan juga semakin ramai dan pelabuhan terus berkembang.

Setelah wafat, pemerintahan Tetegal dilanjutkan oleh anak lelakinya yang juga bernama Ki Gede Honggowono. Kesamaan nama seperti itu disebut nunggak semi. Maksudnya, sebagai penghormatan terhadap orang tuanya. Biasanya nama orang Jawa terdiri dari nama kecil dan nama dewasa atau nama tua. Nama tua adalah nama yang disandang setelah menikah. Misalnya, waktu kecil bernama Subur dan setelah menikah menjadi Subur Kartoraharjo. Biasanya, nama tua itu sama atau sepadan dengan nama ayah atau kakek. Hal itu penting bagi kaum priyayi atau bangsawan sebab namanya dapat sekaligus menunjukkan asal-usul atau garis keturunan.Asal usul kota tegal

Tampaknya, hal itu pun berlaku pada keturunan Ki Gede Sebayu. terbukti anaknya diangkat menjadi Demang, kemudian sang cucu Hanggowono diangkat oleh Sultan Agung menjadi Adipati Tegal. NAma pun berganti menjadi Ki Gede Hanggowono Sekomenggolo atau Tumenggung Reksonegoro I.

Pada masa itu, Kadipaten Tegal sudah terbilang maju dan dipandang penting sebagai pos kekuasaan Mataram. Karena itu, pada awal abad ke-17 ditetapkan menjadi kabupaten dengan wilayah menjangkau Brebes. Namun, pada tahun 1670 Brebes ditetapkan menjadi kadipaten tersendiri di bawah kekuasaan Raden Tumenggung Mertoloyo yang bergelar Pangeran Adipati Mertoloyo.Asal usul kota tegal

Waktu itulah banyak pandai besi dari Mataram yang dikirim ke Tegal. Mereka ditugasi membuat senjata seperti keris, pedang, dan tombak untuk persiapan perang mengusir Belanda di Batavia. Keturunan mereka ternyata mewarisi keahlian mengolah besi. Terbukti sampai sekarang orang Tegal terkenal sebagai ahli mesin-mesin.

Pada tahun 1628 dan 1629, Sultan Agung menyerang Jayakarta atau Batavia, tetapi gagal karena kalah persenjataan, kacau perbekalannya, dan banyak prajurit yang terserang penyakit malaria.Asal usul kota tegal

Sultan Agung wafat pada tahun 1645 dan pemerintahan Mataram dipegang oleh putranya yang bergelar Sunan Amangkurat I. Sayang sekali, Sunan Amangkurat I tidak sehebat ayahnya sehingga timbul kemelut dan perebutan kekuasaan. Untuk mengatasinya, Sunan Amangkurat I menjalin kerjasama dengan Belanda yang populer dengan sebutan kompeni.

Sejarah mencatat bahwa masyarakat Tegal tetap mewarisi semangat Ki Gede Sebayu dan kewibawaan Sultan Agung. Masyarakat Tegal terus berjuang melawan penjajah Belanda.Asal usul kota tegal

Sekarang kota Tegal telah berkembang menjadi pusat perdagangan, pertanian, industri, dan pelayaran. Pemerintahan Kota Tegal meliputi Kecamatan Tegal Timur, Kecamatan Tegal Barat, Kecamatan Tegal Selatan, dan Kecamatan Margadana. Hari jadi kota tersebut tercatat 12 April 1580.

Selama beratus tahun di kota itu pun ada kantor Kabupaten Tegal yang dipimpin Bupati. Akan tetapi, pada tahun 1986 Kantor Pemerintah Kabupaten Tegal dipindahkan ke Slawi. Adapun hari jadi atau tanggal lahirnya tercatat 18 Mei 1604.
Asal usul kota tegal
Sumber : Cerita rakyat dari Tegal (Jawa Tengah), Oleh Yudiono KS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.