Home Sejarah Tegal pada Akhir Era Belanda

Tegal pada Akhir Era Belanda

62691
2
Bangunan Belanda yang ada di Tegal

Tanggal 8 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour doi Honolulu. Tidak sampai tiga bulan sesuadah penyerangan Pearl Harbour, tentara Jepang mendarat di Jawa (28 Februari 1942) di tiga tempat, Merak (Banten), Eretan (Indramayu) dan Kranggan (Rembang). Tidak lama kemudian GUbernur Jendral Mr. Tjarda van Starkenborgh Stachourwer menyerah, dampaknya sangat besar terhadap rakyat. Rakyat tiba-tiba menyaksikan robohnya kekuasaan dan prestise bangsa yang selama ini dianggap tak bisa ditaklukkan.

Orang Belanda dimasukkan ke dalam kamp tawanan; Soekarno dibebaskan, Batavia mendapatkan nama lain. Seiko Sikikan Hitoshi Imamura (Gubernur Militer Jawa) mengganti Batavia menjadi Jakarta, penggunaan bahasa Belanda dilarang. Tersebar gagasan mengenai Asia baru yang maju dibawah pimpinan Jepang.

Bangsa Belanda yang berada di Tegal pada waktu itu ditawan Jepang di bekas rumah Dinas Walikota Tegal (kini Kantor Dinas Kesehatan) dan di Kalimati Kelurahan Panggung. Semua tahanan kekurangan makanan, juga seluruh rakyat Tegal pada masa perang Dunia II kekurangan makanan, sebab bahan makanan banyak diangkut Jepang untuk mencukupi kebutuhan dalam medan perang.

Walaupun Jepang mengaku sebagai “saudara tua”, lama kelamaan masyarakat menyadari bahwa tujuan utama Jepang adalah mencari sumber-sumber lokal keperluan perang mereka. Kerja paksa diberlakukan kembali dan sejumlah besar romusha dikirim ke pelosok Nusantara, bahkan sampai ke Burma.

Sumber : Tegal Stad – Evolusi Sebuah Kota, Yono Daryono dkk.

2 COMMENTS

Leave a Reply to Dinda Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.